Jumat, 27 November 2015

Cara Menghemat Kuota Internet Semua Simcard Indonesia

Kita seringkali, capek merasakan cepat habisnya kuota internet yang kita beli, baru beli kuota 2gb belum sampe 1 bulan sudah habis, tentu ini akan menguras isi dompet kita.
Memang Internet saat ini merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat modern, sampai2 ada slogan Harta, Tahta, Kuota, hehe :D,
Dalam hal ini kita tentu ingin menghemat pemakaian kuota internet yg kita pakai bukan? tentu anda ingin sekali, agar pengeluaran anda tidak terlalu boros.
Dalam tulisan ini saya akan memberikan sedikit tips untuk menambah wawasan anda dalam menghemat kuota internet, agar kita semakin bijak dalam menggunakan uang untuk konsumsi internet kita. hehe
Ok tanpa banyak kata - kata yang harus saya rangkai dan saya uraikan diatas, berikut triknya yang akan saya berikan kepada anda :
1. Gunakan Jaringan yang tidak banyak memakai data, dalam hal ini kita menggunakan jaringan Enhanced Data rates for GSM Evolution atau biasa disingkat dengan  EDGE, hahaha, kecepatan akses menggunakan jaringan ini kurang lebih 384 kbps, lumayanlah buat menghemat kuota :D
2. Pakai Simcard 3 (Three) biasanya kualitas dari provider ini sangat menguras tenaga, maksud saya tenaga emosi, haha, karena jaringan provider ini sangat lemah, atau lelet, :D jadi, dengan kekuatan jaringan seperti itu maka akan menghemat data akses GPRS anda,.karena menunggu terlalu lama. hihihi.
Sekian trik ini semoga bermanfaat, salam ange.... :D

Sabtu, 02 Mei 2015

Cara Menghilangkan Window Pop-up IDM yg belum ANGE.

Cara Menghilangkan Window Pop-up IDM yg belum ANGE.

1. Keluar/Tutuplah Terlebih dahulu IDM, dan tutup juga IDM yang berada Tray Icon

2. Lalu buka directory software IDM yang biasanya berada di (C:\Program Files\Internet Download Manager) dan cari File yang bernama “IDMGrHlp.exe” lalu rubah/ubahlan nama dan ekstensinya rubah Menjadi “idmhelp_old.exe“


3. Tekan “Enter” atau oke setelah selesai merename Filenya, Enjoy……. Notifikasi Fake Serial Number Internet Download Manager yang biasanya menggangu Tidak akan muncul lagi, di depan kita

Dan pasti akan ada keluhan satu lagi yaitu setelah kita merestart/menyalakan ulang laptop/komputer yang bersangkutan akan ada suatu peringatan seperti gambar dibawah ini


Maka apa yang harus kita lakukan, kita tidak perlu melakukan apapun karena peringatan itu hanya akan keluar sehabis kita menyalakan komputer kita, dan pop-up window yang biasanya muncul tentang notifikasi Fake Serial sudah hilang atau sudah bersih, Pop-up yang menyuruh kita reinstall adalah suatu politik IDM agar kita menggunakan IDM Trial lagi. dan sayang sekali Politiknya sudah diketahui oleh kita. buktinya saya menggunakan IDM ini untuk mendownload Files atau Video, Musik, dsb tidak ada masalah atau kendala sama sekali.

tapi jika anda tetap sebal/bosan akan notifikasi ini ada suatu Alternatif atau terobosan untuk memperbaikinya atau mengatasinya atau menghilangkanya, dan caranya tentu sangat mudah, simple, dan sederhana. berikut Tutornya.

Cara Menhilangkan Notifikasi Reinstall IDM :

1. Hampir sama dengan cara diatas namun kali ini langsung loncat ke step-2 ,Buka directory software IDM yang biasanya berada di (C:\Program Files\Internet Download Manager) dan cari File yang bernama “idmBroker.exe” lalu rubah/ubahlan nama dan ekstensinya Menjadi “IDMGrHlp.exe“




2. Enjoy, dan nikmati mendownload tanpa batas (dibatasi kuota dan waktu) dan tanpa ada gangguan seperti Fake Serial Number atau ada Files yang Hilang,

Dan Selamat Ber ANGE ria...

ANGEEEEEEEE....!!!!!!!!!!!!!


















Minggu, 15 Desember 2013

Radionya orang kecil,tetapi cukup menghibur.

               RADIO SANG THE LEGEND MUSIC OF DANGDUT INDONESIAN

Pendahuluan :p 
Begitu banyak sudah lagu yang di ciptakannya,tidak terhitung banyaknya,sampai-sampai di buatlah sebuah radio streamingan, bagi pengunjung dunia maya,tidak kalah sama Rolling stones, yg band legend dunia itu, yang begitu banyak juga radio,cafes,majalah,dgn nama band tersebut, walaupun sekedar radio,iya cukuplah untuk menghilangkan kerinduan pada lagu-lagu beliau,kami tak ingin kemewahan cukup lah radio saja, :D :p karena kami adalah anak kampung, :'( jangan salah loh, massa beliau banyak jangan di remehkan, seperti banyaknya massa iwan fals,slanker,dll, mungkin lebih banyak lagi, :p tanpa kita ketahui,mereka malu-malu untuk mengungkapkannya,ya dibilang jaga image lah,apalah,takut di bilang kampungan lah,gak gaul,gak mengikuti jaman,dsb, padahal kalau di putarin genre musik tsb, pasti cenderung ingin berjoget, jangan munafik lah lu..!!! wawkakwkakkkk, karena genre ini bisa di terima di semua kalangan,muda,dewasa,maupun tua,karena mudah bersahabat dengan telinga,

ok... tanpa panjang lebar lagi.. cukup sampai disini saja tulisan saya, saya mau dengar radio dulu full sonet4, disini tempatnya.





Minggu, 17 November 2013

Sonet4 Go To Bollywood.....Possible or Impossible??...

Rhoma Irama, adalah salah satu musisi legend indonesia, yang lagu2nya sangat terkenal di indonesia, beliau di kenal sebagai seorang penyayi dangdut, dan bahkan di juluki The King Of Dangdut Indonesia, karena karya2 nya bisa di nikmati sepanjang masa, dalam musik nya Rhoma Irama di pengaruhi oleh Aliran Rock, Arab, melayu, dan India.
Rhoma Irama Memiliki seorang anak, yang katanya Suaranya mirip si penyanyi Bollywood terkenal di india itu (Sonu Nigam), apakah Ridho Rhoma bisa mengikuti jejak ayahnya yang pernah berduet dengan salah satu penyanyi tersohor di india yaitu Lata Mangeskar, seperti diketahui Ridho Rhoma sangat mengidolakan penyanyi tersohor di india saat ini yaitu Sonu Nigam, mudah2an dia bisa seperti Papanya.
Seperti judul pembahasan ini, apakah mungkin bisa Sonet4 Family terjun ke bollywood? ya, harapan penulis semoga mungkin atau bisa,kalau tuhan menghendaki, tapi kayaknya harus banyak belajar bahasa hindi dulu lah, ya papa . :p wkwkwkwkwkwk......, duet kan papa sudah pernah sama Lata Mangeskar. ;)

?
Pindah ke pembahasan lain ya, Lagu lagu dari film india (Bollywood)  yang syahdu dan enak didengar itu sebenarnya tidak dinyanyikan langsung oleh aktor atau aktris nya lho melainkan mereka itu hanya lypsing sperti halnya shinta jojo atau briptu norman kamaru. Nah, pengen tau kan siapa sebenarnya yang ada dibalik lagu lagu yang indah tersebut. ada banyak sekali orang nya ,akan tetapi yang paling populer adalah berikut ini :

1Lata mangeshkar
wanita yang satu ini sudah cukup tua lho, bayangkan saja dia sudah memulai karir nya di dunia musik film bollywood sejak tahun 60 an. sampai sekarang pun cukup eksis dari lagu slow seperti 'tere liye - veer zaara' sampai dengan irama nge beat 'are re are- dil to pagal hai ' dapat dinyanyikan olehnya dengan sangat bagus.bahkan dia juga pernah duet dengan bang haji rhoma irama dengan menyanyikan lagu 'sekuntum mawar merah' di tahun 90 an.

2. Asha bhosle
dia merupakan adik dari lata mangeshkar , kemampuan bernyanyinya pun tidak kalah dari sang kakak. bahkan dia pernah duet dengan boy band eropa yang bernama 'code red' dan menyanyikan lagu bahasa inggris yang berjudul 'we can make it'. lagu lagu dalam film bollywood antara lain ' mujhse dosti karoge' ,

3. Udit narayan
Suara dari udit narayan tentu tidak asing lagi bagi penikmat lagu lagu film bollywood karena hampir di setiap lagu bollywood yang populer adalah lagu yang dinyanyikan oleh udit narayan ini seperti hal nya di film kuch kuch hota hai, dil to pagal hai, koi mil gaya, kabhi khusi kabhi gham ,dll . dia juga sempat menjadi juri di indian idol season 2007.

4. Sonu nigam
Cowok keren yang baru baru ini duet dengan britney spears dengan lagu 'i wanna go' ini merupakan salah satu penyanyi playback bollywood yang cukup muda. lagu lagu nya yang terkenal antara lain 'suraj hua madam', 'you are my sonia' yang ada di film kabhi khushi kabhi gham. suara nya yang lembut dan merdu ini sepertinya akan jadi saingan berat udit narayan.

5. Shreya goshal
Shreya goshal ini memiliki suara melengking yang khas . jika anda suka mendengarkan lagu lagu dari film 'devdas' yang dibintangi shah rukh khan dan aishwarya ray maka ini lah penyanyi asli nya. debut pertama menyanyinya adalah di film devdas yang berjudul 'dola re dola'.

6. Alka yagnik
penyanyi yang satu ini sering duet dengan udit narayan. lagu lagu nya juga banyak yang jadi hits seperti kuch kcuh hota hai, dil hai tumhara, kabhi khusi kabhi gham , dan banyak lagi pokoknya.

7. Kumar sanu
Kumar sanu sering membawakan lagu yang di bintangi hritik roshan atau salman khan seperti di film 'kaho naa pyar hai' , 'kahin pyar na ho jaye' , dll . entah mengapa jarang sekali dia membawakan lagu lagu yang dibintangi oleh shah rukh khan.

8. Kavita krishnamurty
Dia memiliki keahlian suara dengan nada tinggi . lihat saja dalam lagu 'koi mil gaya - kuch kuch hota hai' dan o sahiba - dil hai tumhara' yang sangat melengking sekali akan tetapi terdengar sangat indah dan cocok di segala jenis musik yang nge beat atau mellow.

9. Alisha chinoy


Penyanyi yang satu ini merupakan seorang diva musik pop india. mungkin kalau di sini kepopuleran nya seperti krisdayanti atau melly goeslaw. Dia pernah jadi juri acara pencarian bakat menyanyi indian idol dan pernah juga datang ke indonesia tahun 2007 waktu jadi bintang tamu di acara asian idol yang diadakan di jakarta. Lagu lagu yang populer yaitu 'made in india' dan 'oh my darling - mujhse dosti karoge' .

Sabtu, 12 Oktober 2013

Sonu Nigam Singger Legend hindi yang Triple Josssssss..




SONU NIGAM MY IDOL 


Sejak dulu hingga kini, Bollywood movies Sejak dulu hingga kini, Bollywood movies tetap belum bisa melepaskan diri dari tarian dan nyanyian. Hanya satu atau dua film saja, yang tidak menonjolkan tarian dan nyanyian.
Nah, para penyanyi dan penata musik hebat di balik suksesnya film Bollywood itu, kerap menjadi sosok terlupakan. Minimal, bagi para penikmat film Hindustani di negeri kita.
Yang selalu terngiang di benar pecinta Bollywood, tidak pernah terlepas dari figur tenar sekaliber SRK, Salman, Aamir, Hritik Roshan, Saif Ali Khan, Akhsay Kumar, Kajol, Katrina Kaif, Kareena Kapoor, Priyanka Chopra, dll.
Padahal di balik layar terdapat sejumlah nama penting, para penyanyi yang selalu menyumbangkan suara emasnya, mengisi suara para bintang beken itu, saat menyanyi dan menari dalam film tersebut.
Pada era 40 hingga 60-an misalnya, penyanyi Mukesh selalu mengisi lagu-lagu dalam film-nya aktor legendaris Raj Kapoor. Sementara pada era 60 hingga 80-an, dua penyanyi paling laris di masa itu adalah Mohammad Rafi dan Kishore Kumar. Kedua penyanyi pria bersuara merdu ini disebut-sebut, hingga kini belum ada tandingannya.
Pada masa jayanya, lagu-lagu hits Rafi antara lain : Chaudvin Ka Chand Ho, Teri Pyaari Pyaari Suraat Ko, Chahunga Mein Tujhe Saanjh Savere, Kya Hua Tera Waada, Aap Hamare Paas, Yeh Dinya Yeh Mehfil, Chura Liya Hain Tumne, Ghulabi Ankhen, Aye Gulbadan Aye Gulbadan, Mere Mehboob Tujhe, Itna To Yaad Main Tujhe, Badi Mastana Hai. Selama kariernya pria kelahiran 24 Desember 1924 ini, tercatat tak kurang telah membawakan 28 ribu lagu dari sekitar 5000 film, hingga akhir hayatnya. Rafi meninggal pada usia 55 tahun pada 1981.
Satu lagi penyanyi legendaris Bollywood, yang bersama Rafi dianggap tak tergantikan hingga kini adalah Kishore Kumar. Dia juga berjaya di era 60 hingga akhir 80-an. Rafi dan Kishore Kumar, memiliki kehebatan masing-masing. Kalau diibaratkan pesepakbola zaman sekarang, antara keduanya ibarat Messi dan Christiano Ronaldo. Rafi seperti Messi cenderung lebih cool, sedangkan Kishore mirip Ronaldo cenderung playboy dan meledak-ledak.
Rafi dan Kishore pulalah, yang menjadi icon dan mengilhami penyanyi-penyanyi hebat Bollywood sekarang, seperti Udit Narayan, Sonu Nigam, Kumar Sanu, Abhijeet, Vinod Rathooddan lainnya. Sonu Nigam dan Udit Narayan (yang kerap mengisi suara nyanyian SRK) cenderung mengadopsi gaya bernyanyi Rafi, sementara Kumar Sanu, Abhijeet dan Vinod Rathod mengidolakan Kishore.
Faktanya, Sonu Nigam dan Udit Narayan dianggap lebih sukses. Sebab hampir seluruh film-film sukses era 90- hingga 2000-an yang dibintangi aktor-aktor papan atas, selalu menyertakan suara merdu keduanya. Sebaliknya Kumar Sanu, Abhijeet dan Vinod Rathod, hanya menjadi penyanyi latar film-film menengah.
Tentunya selain nama penyanyi legendaris Mohammad Rafi dan Kishore Kumar, kita juga tak bisa menafikan penyanyi wanita paling hebat di Bollywood, yaitu Lata Mangeshkar, yang pernah beberapa kali berduet dengan Rhoma Irama. Selain Lata, terdapat nama Asha Bhosle. Sedangkan pada sepuluh terakhir ini, nama-nama penyanyi wanita Bollywood yang paling bersinar adalah Alka Yagnik, kemudian Shreya Goshal,Sunidhi Chauhan, Sadhana Sargam, Alisha Chinoy, dan beberapa nama lainnya.
Tanpa keberadaan penyanyi-penyanyi hebat di atas, sudah pasti Bollywood movies akan seperti sayur tanpa garam. Nama-nama mereka tentu sangat tenar dan dihormati di negerinya Mahatma Gandhi itu. Namun di Indonesia, mereka seperti sosok yang terlupakan….!

Jumat, 28 Juni 2013

Biografi Sang The Legend




Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946, Pria ‘ningrat’ ini merupakan putra kedua dari empat belas bersaudara, delapan laki-laki dan enam perempuan (delapan saudara kandung, empat saudara seibu dan dua saudara bawaan dari ayah tirinya). Ayahnya, Raden Burdah Anggawirya, seorang komandan gerilyawan Garuda Putih, memberinya nama ‘Irama’ karena bersimpati terhadap grup sandiwara Irama Baru asal Jakarta yang pernah diundangnya untuk menghibur pasukannya di Tasikmalaya. Sebelum pindah ke Tasikmalaya, keluarganya tinggal di Jakarta dan di kota inilah kakaknya, Haji Benny Muharam dilahirkan.

Sebelum pindah ke Tasikmalaya, keluarganya tinggal di Jakarta dan di kota inilah kakaknya, Haji Benny Muharam dilahirkan. Setelah beberapa tahun tinggal di Tasikmalaya, keluarganya termasuk kakaknya, Haji Benny Muharam, dan adik-adiknya, Handi dan Ance, pindah lagi ke Jakarta lalu tinggal di Jalan Cicarawa, Bukit Duri, kemudian pindah ke Bukit Duri Tanjakan. Di sinilah mereka menghabiskan masa remaja sampai tahun 1971 lalu pindah lagi ke Tebet.

Semenjak kecil Rhoma sudah terlihat bakat seninya. Tangisannya terhenti setiap kali ibundanya, Tuti Juariah menyenandungkan lagu-lagu. Masuk kelas nol, ia sudah mulai menyukai lagu. Minatnya pada lagu semakin besar ketika masuk sekolah dasar. Menginjak kelas 2 SD, ia sudah bisa membawakan lagu-lagu Barat dan India dengan baik. Ia suka menyanyikan lagu No Other Love, kesayangan ibunya, dan lagu Mera Bilye Buchariajaya yang dinyanyikan oleh Lata Maagiskar. Selain itu, ia juga menikmati lagu-lagu Timur Tengah yang dinyanyikan Umm Kaltsum.

Bakat musiknya mungkin berasal dari ayahnya yang fasih memainkan seruling dan menyanyikan lagu-lagu Cianjuran, sebuah kesenian khas Sunda. Selain itu, pamannya yang bernama Arifin Ganda suka mengajarinya lagu-lagu Jepang ketika Rhoma masih kecil. Pengalamannya menyanyikan lagu-lagu India sewaktu masih sekolah dasar, lagu-lagu pop dan rock Barat hingga akhir 1960-an lalu beralih ke musik Melayu, menjadikan lagu dan musik yang dibawakannya di atas panggung lebih dinamis, melodis dan menarik.

Karena usia Rhoma dengan kakaknya Benny tidak berbeda jauh, mereka selalu kompak dan pergi berdua-duaan. Berbeda dengan kakaknya yang lebih sering malas ikut mengaji di surau atau rumah kyai, Rhoma selalu mengikuti pengajian dengan tekun. Setiap kali ayah ibunya bertanya apakah kakaknya ikut mengaji, Rhoma selalu menjawab ya. Ke sekolahpun mereka berangkat bersama-sama. Dengan berboncengan sepeda, keduanya berangkat dan pulang ke sekolah di SD Kibono, Manggarai.

Di bangku SD, bakat menyanyi Rhoma semakin kelihatan. Rhoma adalah murid yang paling rajin bila disuruh maju ke depan kelas untuk menyanyi. Dan uniknya, Rhoma tidak sama dengan murid-murid lain yang suka malu-malu di depan kelas. Rhoma menyanyi dengan suara keras hingga terdengar sampai ke kelas-kelas lain. Perhatian murid-murid semakin besar karena Rhoma tidak menyanyikan lagu anak-anak atau lagu kebangsaan, melainkan lagu-lagu India.

Bakatnya sebagai penyanyi mendapat perhatian penyanyi senior, Bing Slamet karena melihat penampilan Rhoma yang mengesankan ketika menyanyikan sebuah lagu Barat dalam acara pesta di sekolahnya. Suatu hari ketika Rhoma masih duduk di kelas 4, Bing membawanya tampil dalam sebuah show di Gedung SBKA (Serikat Buruh Kereta Api) di Manggarai. Ini merupakan pengalaman yang membanggakan bagi Rhoma.

Sejak itu, meski belum berpikir untuk menjadi penyanyi, Rhoma sudah tidak terpisahkan lagi dari musik. Dengan usaha sendiri, ia belajar memainkan gitar hingga mahir. Karena saking tergila-gilanya dengan gitar, Rhoma sering membuat ibunya marah besar. Setiap kali ia pulang sekolah, yang pertama dia cari adalah gitar. Begitu pula setiap kali ia keluar rumah, gitar hampir selalu ia bawa.

Pernah suatu kali, ibunya menyuruh Rhoma menjaga adiknya, tetapi Rhoma lebih suka memilih bermain gitar. Akibat ulahnya itu, ibunya merampas gitarnya lalu melemparkannya ke arah pohon jambu hingga pecah. Kejadian itu membuat sedih Rhoma karena gitar adalah teman nomor satu baginya.

Dalam perkembangannya dalam mendalami musik, Rhoma mulai menyadari bahwa meskipun ayah dan ibunya – pasangan berdarah ningrat – adalah penggemar musik, mereka tetap menganggap dunia musik bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan atau dijadikan sebuah profesi. Ibunya sering meneriakkan ‘berisik’ setiap kali ia menyanyi dan beranggapan bahwa musik akan menghambat sekolahnya. Kenyataan ini membuat bakat musik Rhoma justru semakin berkembang dari luar rumah karena di dalam rumah ia kurang mendapat dukungan.

Sewaktu Rhoma masih kelas 5 SD tahun 1958, ayahnya meninggal dunia. Sang ayah meninggalkan delapan anak, yaitu, Benny, Rhoma, Handi, Ance, Dedi, Eni, Herry, dan Yayang. Ketika kakaknya, Benny masih duduk di kelas 1 SMP, ibunya menikah lagi dengan seorang perwira ABRI, Raden Soma Wijaya, yang masih ada hubungan famili dan juga berdarah ningrat. Ayah tirinya ini membawa dua anak dari istrinya yang terdahulu dan setelah menikah dengan Ibu Rhoma, sang ibu melahirkan dua anak lagi.

Ketika ayah kandungnya masih hidup, suasana di rumahnya feodal. Sehari-hari ayah dan ibunya berbicara dengan bahasa Belanda. Segalanya harus serba teratur dan menggunakan tata krama tertentu. Para pembantu harus memanggil anak-anak dengan sebutan Den (raden). Anak-anak harus tidur siang dan makan bersama-sama. Ayahnya juga tak segan-segan menghukum mereka dengan pukulan jika dianggap melakukan kesalahan, misalnya bermain hujan atau membolos sekolah.

Keadaan keluarga
Rhoma di Tebet waktu itu memang tergolong cukup kaya bila dibandingkan dengan masyarakat sekitar. Rumahnya mentereng dan mereka memiliki beberapa mobil seperti Impala, mobil yang tergolong mewah di zaman itu. Rhoma juga selalu berpakaian bagus dan mahal.

Namun, suasana feodal itu tidak lagi kental setelah ayah tiri-nya hadir di tengah-tengah keluarga mereka. Bahkan dari ayah tiri inilah, di samping pamannya, Rhoma mendapat ‘angin’ untuk menyalurkan bakat musiknya. Secara bertahap ayah tirinya membelikan alat-alat musik akustik berupa gitar, bongo, dan sebagainya.

Dunia Rhoma di masa kanak-kanak rupanya bukan hanya dunia musik. Rhoma juga suka adu jotos dengan anak-anak lain. Lingkungan pergaulannya ketika itu tergolong keras. Anak-anak saat itu cenderung mengelompok dalam geng, dan satu geng dengan geng lainnya saling bermusuhan, atau setidaknya saling bersaing. Dengan demikian, perkelahian antar geng sering tak terhindarkan.

Di Bukitduri tempat tinggalnya, hampir setiap kampung di daerah itu terdapat geng (kelompok anak muda). Di Bukitduri ada BBC (Bukit Duri Boys Club), di Kenari ada Kenari Boys, Cobra Boys, dan sebagainya. Dari Bukitduri Puteran, dan dari Manggarai banyak anak muda yang bergabung dengan Geng Cobra. Geng-geng ini saling bermusuhan sehingga keributan selalu hampir terjadi setiap kali mereka bertemu.

Satu hal yang cukup menonjol pada diri Rhoma adalah teman-temannya hampir selalu menjadikan Rhoma sebagai pemimpin. Tentu saja, bila gengnya bentrok dengan geng lain, Rhomalah yang diharapkan tampil paling depan, untuk berkelahi. Meskipun pernah menang beberapa kali, Rhoma juga sering mengalami babak belur, bahkan pernah luka cukup parah karena dikeroyok 15 anak di daerah Megaria.

Ketika ia masuk SMP, tempat-tempat berlatih silat semakin marak. Tetapi, bagi Rhoma, ilmu bela diri nasional ini tidaklah asing, karena sejak kecil ia sudah mendapat latihan dari ayahnya dan beberapa guru silat lainnya. Rhoma pernah belajar silat Cingkrik (paduan silat Betawi dan Cimande) pada Pak Rohimin di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Rhoma juga pernah belajar silat Sigundel di Jalan talang, selain beberapa ilmu silat yang lain. Bila terjadi perkelahian antar geng, para anggota geng saling menjajal ilmu silat yang telah mereka pelajari.

Karena kebandelannya itulah maka Rhoma beberapa kali harus tinggal kelas, sehingga karena malu maka ia acapkali berpindah sekolah. Kelas Tiga SMP dijalaninya di Medan. Ketika itu ia dititipkan di rumah pamannya. Tapi, tak berapa lama kemudian ia sudah pindah lagi ke SMP Negeri XV Jakarta.

Kenakalan Rhoma terus berlanjut hingga bangku SMA. Sewaktu bersekolah di SMA Negeri VIII Jakarta, ia pernah kabur dari kelas lewat jendela karena ingin bermain musik dengan teman-temannya yang sudah menunggunya di luar. Kegandrungannya pada musik dan berkelahi di luar dan dalam sekolah membuatnya acapkali keluar masuk sekolah SMA. Selain di SMA Negeri VIII Jakarta, ia juga pernah tercatat sebagai siswa di SMA PSKD Jakarta, St Joseph di Solo, dan akhirnya ia menetap di SMA 17 Agustus Tebet, Jakarta, tak jauh dari rumahnya.

Di masa SMA lah Rhoma sempat melewati masa-masa sangat pahit. Ia terpaksa menjadi pengamen di jalanan Kota Solo. Di sana dia ditampung di rumah seorang pengamen bernama Mas Gito. Sebenarnya, sebelum ‘terdampar’ di Solo, ia berniat hendak belajar agama di Pesantren Tebuireng Jombang. Namun, karena tidak membeli karcis, Rhoma, Benny kakaknya, dan tiga orang temannya, Daeng, Umar, dan Haris harus main kucing-kucingan dengan kondektur selama dalam perjalanan. Daripada terus gelisah karena takut ketahuan lalu diturunkan di tempat sepi, mereka akhirnya memilih turun di Stasiun Tugu Jogja. Dari Jogja, mereka naik kereta lagi menuju Solo.

Di Solo, Rhoma melanjutkan sekolahnya di SMA St. Joseph. Biaya sekolah diperolehnya dari mengamen dan menjual beberapa potong pakaian yang dibawanya dari Jakarta. Namun, karena di Solo sekolahnya tidak lulus, Rhoma harus pulang ke Jakarta dan melanjutkan sekolah di SMA 17 Agustus sampai akhirnya lulus tahun 1964. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Sosial Politik Universitas 17 Agustus, tapi hanya bertahan satu tahun karena ketertarikan Rhoma kepada dunia musik sudah terlampau besar.

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Tahun 1972, ia menikahi Veronica yang kemudian memberinya tiga orang anak, Debby (31), Fikri (27)dan Romy (26). Tetapi sayang, Rhoma akhirnya bercerai dengan Veronica bulan Mei 1985 setelah sekitar setahun sebelumnya Rhoma menikahi Ricca Rachim – partner-nya dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Melodi Cinta, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri.

Kesuksesannya di dunia musik dan dunia seni peran membuat Rhoma sempat mendirikan perusahaan film Rhoma Irama Film Production yang berhasil memproduksi film, di antaranya Perjuangan dan Doa (1980) serta Cinta Kembar (1984).

Kini, Rhoma yang biasa dipanggil Pak Haji ini, banyak mengisi waktunya dengan berdakwah baik lewat musik maupun ceramah-ceramah di televisi hingga ke penjuru nusantara. Dengan semangat dan gaya khasnya, Rhoma yang menjadikan grup Soneta sebagai Sound of Moslem terus giat meluaskan syiar agama.
Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Rhoma_Irama

- http://pojokearashi.wordpress.com/2009/04/30/biografi-roma-irama/


The Legend Music Indonesian